Nyatanya Dimanipulasikan


Ketika diri berniat untuk menjaga agar dakian lembah bertemakan pegunungan tidak menjerumuskan. Ketika diri memilih menolak rangkaian pelangi yang melukis angkasa fana berbalut bisik angin yang menjebak gempita petir.
Karena aku yakin, ada kefanaan yang menjatuhkan dan ketidakfanaan yang layak untuk diperjuangkan.
Ketika aku memilih menunggu dan berharap dalam rangkaian harapan.
Sesungguhnya yang tersisa dalam harapan hanyalah kayu yang tertiup api, tinggallah waktu mengejarnya dengan abu.
Menggoda dengan bara membara berhias keabadian.
Ketika terlalu takut diriku memadamkannya hingga engkau sendiri yang bergegas menyiraminya dalam tiupan.
Pernahkah terpikir? tingkah dan langkahku demi sebuah restu-Nya yang tidak fana.
Ketika aku tersadar berada di jalan yang direstui adalah cara terbaik namun engkau memilih langkah berbeda.
Melihat dan mendengar mu merajut mimpi dengan benang berbeda mungkin bisa memberikan warna.
Namun nyatanya, kini aku hanya bisa menghapuskan warna yang dimanipulasikan.
Mungkin berlari untuk mengikhlaskan, hal terbaik yang kini bisa aku berikan.

Aku dan diriku.
8 Maret 2020(15:27).

Kamu terlalu takut kata pergi hingga kamu sendiri yang melakukannya. Kamu terlalu takut dengan perasaanmu sendiri, takut dengan kesedihanmu, hingga kamu berlari ke perasaan lainnya. Harusnya kamu tahu apa arti kebahagiaan sesungguhnya.

Comments