Tak Tahu apa yang akan Kutulis

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pena terlalu kering dalam kejernihan.



Ada rasa ingin ada karya dalam setiap usia kehidupan. Ada angan tentang dimana keberadaan suatu pesan yang mampu menunjukkan bahwa ini "ada". Kutahu, kadang kata yang terlalu rumit justru tak tersampaikan atau bahkan mampu tertuju dengan makna yang berbeda. Namun, terlalu sulit untuk berpesan dengan suatu hal yang sederhana ketika yang kupikirkan bahkan tak mampu kupecahkan.
Ada banyak impian ingin kulukis, sangat banyak. Dimanakah langkah ini harus kumulai kupijak.
Kini aku berpikir tentang apa yang kupikirkan, dan seolah berpesan pada diri sendiri. Berhenti berpikir! berpikir tentang suatu hal di masa lalu atau bahkan yang akan terjadi.
...
Berhenti, tuk mampu melanjutkan.

Pikiran sangat tidak obyektif dan sangat tidak bisa disalahkan. Semakin kumendaki setiap langkah dalam kehidupanku, aku tersadar dalam sandaran. Setiap orang memiliki perspektif yang berbeda, bahkan ketika orang tersebut menyalahkan orang lain, tidak ada yang boleh menyalahkan cara orang tersebut menilai. Karena tidak ada seorangpun didunia ini yang pernah berada di posisi "persis" seperti dirinya. Cerita kehidupan mungkin boleh sama, tapi pengalaman, langkah, dan kondisi kehidupan pasti berbeda. Sekali lagi, berhenti berpikir! kadang tulisanku justru menampar diriku sendiri.

Entah, ketika menulis justru aku berusaha memahami diriku sendiri. Menulis membuatku merasa nyaman dan "lega". Apakah ada yang merasa seperti itu?. Kebahagiaan sederhana ketika mampu berhenti ketika aku merasa ini sudah cukup pesan yang ingin kusampaikan pada diriku sendiri. Terkadang ingin kutulis segalanya agar semua dapat kuingat kembali sebagai kenangan.

Begitulah sobat. Aku hanya ingin mencoba menulis kembali di liburanku kali ini. Menyibukkan kembali dengan tulisan-tulisan. Semoga.

Dengan harapan baru, mampu kembali mencoba "berguna".
Gresik, 25 Juli 2019.

Farin

Comments