Berpikir Berlebih - Berbagi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Berada di posisi ketika tidak ada ide apapun untuk menulis. Mencoba membatasi bertanya pada diri sendiri. Berbagi pertanyaan dan menggabungkan persepsi untuk menjawab tentang "kehidupan".

Tentang apa yang ada di dalam pikiranmu; apakah sama dengan yang terbaca olehku?
Terkadang ketika mencoba memahami orang lain, apakah aku sudah berhasil memahami diriku sendiri?

Sekarang aku mulai melihat fenomena dimana manusia-manusia mulai bepikir untuk berhenti berpikir "berlebihan". Terkadang pembatasan pada diri mengenai hal tertentu mutlak diperlukan. Justru ketika aku berpikir bahwa tidak ada permasalahan apapun yang terjadi hingga aku tidak sanggup berpikir apapun, pada titik itulah terlalu banyak hal yang terjadi hingga aku bahkan tidak mampu menyaring apapun untuk kupikirkan. Apakah kalian juga merasakan yang sama? Huft terkadang pertanyaanku bahkan sulit untuk kujelaskan.




Intinya, apa inti dari tulisan ini? Sebuah pesan sederhana,
"jika memberi batasan untuk berpikir secara berlebihan, cobalah untuk berbagi, mungkin itu tidak bisa sepenuhnya mengobati, tapi dengan berbagi, mungkin akan merasa lebih dimengerti."

Berbagi bisa dalam berbagai bentuk, berbagi kesedihan dengan bercerita, berbagi kebahagiaan dengan hal terkecil sekalipun seperti tersenyum, berbagi rezeki dengan sesama, dan mungkin berbagi bantuan melalui uluran tangan, bahkan berbagi kepedulian.

Intinya, berbagilah dengan suatu hal yang disenangi dan jika bersedih jangan ragu untuk bercerita. Terkadang luka bisa disembuhkan melalui orang lain.

Berhenti berbagi kebahagiaan yang membuat orang lain tertekan. Berhenti berbagi kesedihan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman. Berbagilah kebahagiaan dan kesedihan yang bisa memotivasi dan membuat orang lain bersyukur serta menjadi diri sendiri. 

Suatu hal yang ingin sekali bisa kulakukan.
Caranya? Mungkin dengan meluruskan niat.

Terkadang aku tidak bisa sepenuhnya melakukan apa yang kutuliskan, tapi aku pasti mencoba, Maju! Tak Gentar!.

"Berbagi adalah obat".

Menunggu adzan maghrib di kamar kos kecil
Mencoba menulis lagi di tengah ke-random-an
Kota Jember, Jawa Timur
24 November 2019 (17:23)
Ibrila Asfarina Ahmadah

Comments