Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini merupakan salah satu tugas membuat esai saya untuk ujian praktek kelas 12. Semoga bisa menjadi referensi dalam membuat esai. Esai ini tidak 100 persen benar jadi mohon maaf jika ada kesalahan.
Selamat membaca dan belajar!
Mohon maaf jika kurang berkenan.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ini merupakan salah satu tugas membuat esai saya untuk ujian praktek kelas 12. Semoga bisa menjadi referensi dalam membuat esai. Esai ini tidak 100 persen benar jadi mohon maaf jika ada kesalahan.
Selamat membaca dan belajar!
Lingkungan Ini Buta
dan Tuli?
Sekolah merupakan tempat siswa menimba ilmu pendidikan.
Sebuah tempat dimana diharapkan generasi muda yang berintelektual tinggi dan
berakhlakul karimah dapat terbentuk. Demi mewujudkan hal tersebut, pemerintah
telah menggelontorkan banyak dana. Salah satu bentuk nyata perwujudannya adalah
menyediakan berbagai komponen penunjang di setiap sekolah. Namun, seringkali
komponen tersebut disalahgunakan justru oleh siswa itu sendiri. Hal ini tidak
dapat dipungkiri. Seringkali kita melihat bioskop dan mendengar karaoke dadakan
disekolah. Entah sejak kapan hal tersebut menjadi sangat wajar. Padahal hal
tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas dikelas itu sendiri namun kelas lain
didekatnya. Hal ini tentu saja berdampak pada aktivitas belajar mengajar.
Kasus ini menarik sekali. Dimana pada umummnya, siswa justru
jauh lebih tertarik menonton film terbaru jika dibandingkan video pembelajaran
dikelas atau kisah sejarah pejuang bangsa. Mereka justru jauh lebih bangga
mengoleksi lagu terbaru daripada jumlah buku yang sudah mereka baca. Masalah
ini patut dikhawatirkan. Jangan sampai siswa mulai melupakan kewajibannya untuk
belajar. Fenomena bioskop dan karaoke dadakan ini justru menunjukkan kurang
bertanggungjawabnya siswa terhadap fasilitas penunjang yang diberikan.
Kesalahan yang terus berlanjut dan justru terkesan dibiarkan
mungkin menjadi salah satu alasan rendahnya minat baca siswa Indonesia jika
dibandingkan dengan negara-negara lain didunia. Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2009
melakukan studi di 65 negara tentang minat baca. Berdasarkan survei tersebut,
Indonesia menempati posisi ke-57 dari 65 negara. Urutan tersebut memaksa dahi
kita berkerut. Memaksa kita mengelus dada. Minat baca kita berada pada posisi
titik nadir.
Ini adalah tragedi besar. Jika gempa dan tsunami besar
beberapa tahun lalu telah meluluhlantahkan bumi Aceh secara fisik. Rendahnya
minat baca siswa justru telah menghancurkan generasi muda penerus bangsa dari
segi karakter dan mentalitas bangsa. Sama halnya dengan kekhawatiran kita
terhadap narkoba yang semakin luas menggerogoti anak bangsa.
Semua menyadari bahwa siswa juga membutuhkan hiburan pelipur rasa jenuh. Namun, segala sesuatu ada
waktu dan tempatnya dengan porsi yang sesuai. Peralatan disekolah akan jauh
lebih bermanfaat jika mampu meningkatkan kompetensi siswa. Jangan sampai
peralatan yang ada justru jauh lebih sering digunakan untuk hal yang sama
sekali tidak berhubungan dengan peningkatan kompetensi siswa.
Namun perkara bioskop dan karaoke dadakan disekolah bukan
sekedar soal penyalahggunaan peralatan disekolah. Film yang beredar luas di jejaring
sosial tentu sebagian besar belum mendapatkan proses editing dan sensoring.
Kebiasaan buruk yang tidak patut ditiru dipertontonkan secara bebas, seperti:
merokok, meminum minuman keras, mengggunakan pakaian yang kurang sopan dan
sebagainya . Hal ini tentu saja sama sekali tidak sesuai dengan luhur budaya
kita dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap pembentukan karakter dan
mentalitas bangsa.
Lagu-lagu yang diperdengarkan sebagian besar justru membahas
mengenai kisah romantis dua jiwa yang terkadang tidak sesuai dengan usia
mereka. Hal ini semakin menegaskan alasan lunturnya budaya bangga menyanyikan
lagu kebangsaan. Mereka justru jauh lebih memahami makna setiap kata dalam
lirik lagu barat dibandingkan semangat para pejuang dalam lagu kebangsaan.
Beberapa kali saya berpikir, bagaimana bisa kebiasaan
munculnya bioskop dan karaoke dadakan begitu menjamur. Jika saat sekolah saja
siswa tidak mampu bertanggunggjawab terhadap fasilitas yang diberikan, apakah
mungkin bangsa ini dimasa depan justru akan hancur oleh generasi mudanya
sendiri. Saya sering memikirkan hal tersebut. Tidak hanya siswa, tetapi
terkadang saya juga berpikir apakah mungkin justru para pendidik dan masyarakat
sengaja membiarkan hal tersebut, seolah buta dan tuli. Entah, lingkungan apa
yang sedang saya huni sekarang ini.***
contoh esai bahasa
indonesia. Tugas ujian praktek. Tugas ujian praktek bahasa indonesia. Tugas
bahasa indonesia SMA kelas 12. Tugas bahasa indonesia SMA kelas 11.Tugas bahasa
indonesia SMA kelas 10. Tugas bahasa indonesia SMP kelas 9. Tugas bahasa
indonesia SMP kelas 8.Tugas bahasa indonesia SMP kelas 7. Tugas bahasa
indonesia SD kelas 6.Tugas bahasa indonesia SD kelas 5.Tugas bahasa indonesia
SD kelas 4.Tugas bahasa indonesia SD kelas 3.Tugas bahasa indonesia SD kelas
2.Tugas bahasa indonesia SD kelas 1. Tugas membuat esai. Tugas membuat esai
bahasa indonesia. Kumpulan esai. Kumpulan esai bahasa indonesia. Kumpulan
sastra. Kumpulan sastra bahasa indonesia. Inspirasi menulis esai. Inspirasi
menulis esai bahasa indonesia. Motivasi menulis esai. Motivasi menulis esai
bahasa indonesia. Belajar bahasa indonesia. Belajar menulis esai. Beljar
menulis esai bahasa indonesia. Blog menulis esai. Blog menulis esai bahasa
indonesia. Contoh esai bertema sosial. Contoh esai bertema pendidikan.
Pendidikan di Indonesia. Contoh esai bertema sekolah.
Mohon maaf jika kurang berkenan.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBagus. Sangat bermanfaat
ReplyDelete