Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillah Yuk Saling Berbagi
Penulis Notulensi: Ibrila Asfarina Ahmadah
Gresik, 01 Mei 2020
MEMAKSIMALKAN IBADAH RAMADHAN
DITENGAH PANDEMI COVID-19
Pengisi Kajian Khadijah IMSAC Fk
Unej: dr. Elly Nurus Sakinah, M.Si
Ketika
menghadapi sebuah wabah, kita harus tetap mengembangkan iman kita. Pembeda
antara orang beriman dan tidak beriman adalah kesabaran dan rasa syukur.
Kesabaran dan rasa syukur merupakan bekal utama bagi kita menghadapi kondisi
pandemi terutama ketika bersikap di rumah. Manusia diberikan amanah oleh Allah
menjadi khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu, kita harus menjalankan
amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Dalam surat At-Taubah ayat 51, kita
sebagai muslim harus beriman dan percaya bahwa segala yang terjadi di muka bumi
ini tidak ada yang sia-sia, apapun yang Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia. Dipandemi
Covid-19 ini kita harus memperbaiki amalan, menerapkan physical distancing, secara
verbal kita mengucapkan innalillahi wa innalillahi raji’un(sikap sebagai bentuk
menghadapi musibah.
4
hikmah pandemi covid-19:
1. Memaksimalkan
waktu di rumah, yang merasa jarang ketemu orang tua dan lain sebagainya bisa
memanfaatkan momentum ini
2. Meningkatkan
solidaritas sosial
3. Ozon
menipis, dkk jadi kita bisa merenung mengenai apakah kita telah menjadi
khalifah yang baik, memanfaatkan alam menjadi lebih baik lagi
4. Sosiolog
amerika mengatakan bahwa ada nilai-nilai islam yang terkait dengan phbs,
artinya prinsip mencegah adalah dengan higienisme, dan yang mengajarkan pertama
kali adalah nabi Muhammad SAW. Artinya bahwa jika seseorang beriman maka dia akan
menjaga kebersihan,
Ramadhan
bagaikan tamu agung, maka kita adalah salah satu orang yang dipilih Allah untuk
mendapatkan tamu itu, rumah kita dipilih Allah untuk kedatangan tamu, kita
bersikap dengan bahagia sekali, kita harus bahagia. Jadi, cara pertama untuk
memaksimalkan adalah bahagia dulu, bahagia itu tidak bisa dibohongi, perasaan
bahagia tidak cukup verbal, bahagia adalah sesuatu yang datang dari perasaan
atau hati. Orang yang bahagia di bulan Ramadhan maka ia pasti sebelumnya sudah
membayangkan akan mendapat apa di ramadhan itu, Alhamdulillah. Amalan di bulan ramadhan,
insyaAllah akan berlipat ganda termasuk kebahagiaan. Salah satu cara bahagia
adalah meyakini bahwa Ramadhan ini lebih isimewa disbanding tahun lalu.
Aktualisasi
kebahagiaan adalah bersungguh-sungguh agar ramadhan ini berbeda dengan yang
lain. Sungguh-sungguh beribadah; harus ada yang berbeda dari tahun kemarin ketika
tidak covid-19. Jika pikiran kita bahagia maka tindakan kita bahagia dan
menjadi kebiasaan seperti kebiasaan membaca Al-Qur’an. Bahagia atau tidak itu
hanya Allah yang tahu. Malaikat itu tahu kita baik dan buruk, tapi malaikat itu
tidak tahu isi hati manusia. Kebahagiaan kita hanya Allah yang menilai, jika
kita sungguh-sungguh menentukan target maka Allah akan merespon. Syarat yang
membuat kita bahagia adalah yakin bahwa Ramadhan salah satu waktu yang utama
untuk kita menambah bekal ke akhirat. Jika kita melihat video-video pasien
covid, semua sedih, semua merasa kurang belum siap, kita yang sehat harusnya
mensyukuri untuk mempersiapkan diri membawa bekal ke akhirat. Bahagia itu
dilihat dari kesungguhan merencanakan, tuliskan rencanya ditempel di pintu, di
buku, yang penting semua punya target.
Yang
kedua, yang kita harus istimewakan dibanding ketika tidak berada di bulan Ramadhan
adalah Al-Qur’an. Di bulan ramadhan adalah bulan dimana Allah menurunkan
Al-Qur’an jadi kita harus meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an. Tingkatkan
interaksi mata dengan Al-Qur’an. Caranya? Tilawah. Jika dulu hanya nambah 2, 3 halamandi
bulan ramadhan ini kita tingkatkan jadi 1/2 juz, dst. Selain interaksi dengan
mata, kita juga meningkatkan pendengaran kita dengan murottal Al-Qur’an.
Misalnya ketika beraktivitas, menjemur, mencuci, kita lakukan dengan
mendengarkan Al-Qur’an. Kita baca dan hafalkan Al-Qur’an; yang penting interaksi
dengan Al-Qur’an. Ibadah sholat sunnah dan wajib, artinya kita harus
maksimalkan sholat, yang mungkin dulu tidak ada rawatib, dhuha, bisa
ditingkatkan. Kekhasan sholat di bulan ramadhan adalah sholat tarawih. Kita
bisa dengarkan kultum online, saling mengingatkan antara temah, misal gantian “voce
note hadist, ayat Al-Quran; lalu menjelaskan maknanya juga” saling bertukar
voice note. Dan berbagai kegiatan yang lain yang tidak kita hilangkan.
Yang
ketiga adalah dzikir dan doa, di bulan ramadhan ini maksimalkan ibadah. Berdo’a
semoga Allah sadarkan kita menjadi output yang lebih baik. Dzikirnya harus
dikuatkan yang mungkin Al-ma’tsurat masih bolong-bolong bisa ditingkatkan. Perumpaan
rumah yang digunakan untuk berdzikir dan tidak berdzikir bagaikan orang hidup
dan mati. Bagaikan kita melihat bintang-bintang dilangit ada yang bersinar dan
tidak, Allah bisa melihat dari langit itu bisa membedakan rumah-rumah yang
berdzikir dan tidak. Rumah yang berdzikir seperti bintang di langit.
Orang
berpuasa di bulan ramahdan itu melatih kejujuran, peraaan selalu diawasi oleh
Allah. Tingkatkan taqwa dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya.
- ·
Al khoufu perasaan takut sama Allah,
takut dengan adzab
- ·
Wal amalu bi tanzil
- ·
Wal qonaatu qonaah itu menerima apa-apa
yang sudah Allah berikan pada kita
- · Wal isti’dad bersungguh-sungguh, jika
punya kesempatan sekarang maka jangan dilakukan diakhir
Persiapan
lain itu kita target keluarga misal kultum di rumah.
Mari
kita maknai ramadhan kali ini dengan banyak aktivitas yang bernilai pahala.
Semoga Allah bisa membuat kita melewati wabah ini dengan iman yang lebih baik,
sehingga kita bisa mengambil hikmah dan Allah meridhoi kita. Bersyukur.
Jawaban Pertanyaan:
- ·
Qiyamul lail sambil doa
- ·
Habis shubuh; kultum, dengerin kultum
- · Punya target missal hobi menulis, tulis
hikmah apa yang kamu dapatkan hari ini, hobi baca; challenge one day one book
- ·
Tadarus
- ·
Senam
- ·
Isi kegiatan
- ·
Sholat dhuha
- ·
Setiap sholat wajib berjama’ah lalu
dipraktekkan berapa lembar ngajinya
- ·
Tarawih berjamaah
- · Harus kita rencanakan kegiatan dirumah,
sediakan waktu untuk menterjemahkan itu bisa menjadi sebuah aktivitas.
- · Hafalannya ditingkatkan misal ikut
hafalan online
Niatkan
bangun di pagi hari itu, niatkan yaALLAH hari ini hamba berencana begini-begini,
semoga engkau niatkan ibadah. Semoga Allah lebih mengefektifkan waktu untuk
mengerjakan tugas-tugas kampus kita, sehingga kita bisa mengejar ketertinggalan
ibadah-ibadah lain, niatkan agar mengontrol diri kita. Enjoy, semangat. Sehari
targetkan 1 juz, misal krn ada rapat dkk maka ngajinya belum smpe, maka
challenge diri misal dg. ganti waktu tidur dengan mengaji.
Secara
psikologis, covid->mengeluh. Manusia memang diciptakan suka mengeluh,
berkeluh kesah. Sifat kita jarang yang otomatis bersyukur, ketika kita
mengeluh, wajar krn yg merasakan bukan hanya kita, yang membedakan adalah cara
kita menyikapi itu.
Ketika
kondisi-kondisi ada yang mengganggu maka setting otak kita, mindset kita, work
from home, jadi tidak ada bedanya dengan dikosan, sisipkan waktu, cari ruangan
khusus untuk aktivitas yang tidak ganggu kegiatan anggota keluarga lain. Yakin
bahwa yg seperti ini bukan diri kita pribadi, kembalikan pada Allah, tetap istighfar
dan bersyukur. Beri’tikaf itu berdiam diri di masjid. Jadi hanya dilakukan di
masjid.
Alhamdulillah…
Comments
Post a Comment
Bismillah Yuk Saling Berbagi